Sosialisasi
Metronewsntt.com, Oelamasi- Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes) dinilai sebagai salusi bagi masyarakat petani dalam menghadapi kelangkaan pupuk.Pasalnya, Kabupaten Kupang sebagai daerah dengan kontribusi PDRB disektor pertanian yang mencapai 42,54 perse, untuk itu potensi ekonomi yang ada perlu untuk dikembangkan dalam upaya mensejahterakan masyarakat.
Perlu keterlibatan berbagai pihak, untuk aktif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat petani sehingga produksi pertanian masyarakat dapat lebih ditingkatkan dari waktu ke waktu.
" Peran BUMDes diperlukan adalah salah satu lembaga yang memiliki modal usaha, diharapkan dapat memainkan perannya untuk bertindak sebagai penyalur pupuk bersubsidi bagi masyarakat petani," kata Asisten II Setda Kabupate Kupang Apryamos Uly, saat menyampaikan sambutan Bupati Kupang pada acara sosialisasi bagi BUMDes sebagai penyalur pupuk bersubsidi, Senin (25/10) kemarin.
Kegiatan ini bertempat di Aula Gereja Elim Naibonat, Apryamos mengatakan, banyak tantangan dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat petani, baik dari rendahnya curah hujan, hama penyakit sampai kelangkaan pupuk bersubsidi, telah menjadi hal yang menuntut masyarakat petani untuk berjibaku dalam mengusahakan lahan pertaniannya.
Penyaluran pupuk bersubsidi oleh kementerian pertanian telah dibuat dengan menggunakan Sistem Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK). Hal ini dimaksudkan agar penyaluran pupuk bersubsidi dapat tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu dan tepat mutu.
Menurutnya, dalam pelaksanaannya Sistem E-RDKK belum sepenuhnya menjamin penyaluran pupuk bersubsidi sampai ke petani dengan cepat.
"Kendala yang dihadapai saat ini adalah ketersediaan modal, khususnya dari para pengecer untuk setelah pembagian kuota pupuk bersubsidi diberikan kepada distributor ditingkat kabupaten, dapat segera menebus pupuk untuk disalurkan ke kelompok tani," katanya.
Oleh karena itu, peran Bumdesa diperlukan disini sebagai lembaga yang memiliki modal usaha, diharapkan dapat memainkan perannya untuk bertindak sebagai penyalur pupuk bersubsidi bagi petani, tanpa harus menunggu pengumpulan biaya pupuk dari para poktani sehingga diharapkan penyaluran pupuk bersubdisi cepat dilakukan.
Ia berharap semoga sosialisasi ini dapat menjadi langkah awal untuk menunjukkan keberpihakan terhadap kebutuhan masyarakat petani dalam memperoleh pupuk bersubsidi.
"Bumdesa harus mampu membuktikan jati diri dan kehadirannya sebagai lembaga yang mampu memberikan manfaat bagi masyatakat desa sekaligus solusi bagi masyarakat dalam menghadapi kesulitan demi mencapai kesejahteraan," tutupnya. (mnt/*)